Sabtu, 21 November 2015

Keinginan menjadi kalbu dalam diri



Apa bila kuikuti keinginan hati ini ingin sekali aku hidup bersamamu hingga aku tua dan tak ingin berpisah selamanya dan dirimulah yang akan menjadi imamku kelak.
Namun sejenak aku fikirkan semua ini dengan semua yang telah terjadi dan melihat bagai mana dirimu hati ini berkata lain, mungkin salah cara aku  memandang sifat jelekmu namun setelah sekian lama hubungan ini terjalani tak ada yang perubahan dalam dirimu dan masih seperti itu dengan semua perinsip dan tak kunjung berubah, aku hanyalah manusia biasa dan bukanlah malaikat seiring waktu berjalan aki terus berfikir namun jatuhlah pada satu titik jenuh yaitu menyerah dengan semua rasa sayang ini.
Aku lelah bertahan sendiri.
Aku lelah dengan rasa ini.
Rasa ini menyiksaku.
Mungkin inilah jalannya saat ini, dan saat ini untuk melihatmupun aku berfikir lebih jauh dan tidak ingin mengetahui tentangmu namun aku akan selalu ada dalam doaku, semoga bahagia menyertaimu dan apa yang dirimu inginkan tercapai. Meski berpisah yang terlintas saat ini di fikiranku setelah apa yang terjadi namun aku bahagia dengan semua pengakuanmu padaku, karna disitulah aku mengetahui bagaimana rasamu padaku, aku terima semua ini dengan hati yang sakit namun aku harap kelak kita sama-sama bahagia dengan semua keputusan ini.
Maaf jika selama ini aku menyakiti perasaanmu dan selalu menyakitimu namun jauh di dasar hati ini tiada niat seperti itu mungkin rasa ini terlalu berlebihan sehingga yang timbul adalah sebuah keegoisan yang menyakiti dirimu, andai dirimu tau apa yang aku rasakan dan bisa dirimu rasakan pasti kamu akan mengerti sifat aku ini.
Sakit, benci, cinta semua bercampur menjadi satu namun dalam rasa ini aku belajar akan satu kehilangan orang yang sangat berarti untuk kita dan memiliki, semoga fase kehilangan ini adalah yang terakhir dalam memiliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar