Rabu, 13 Agustus 2014

menyadari satu hal



Aku sesungguhnya menyadari satu kesalahan yang telah aku lakukan dimasa lalu, apa yang aku rasakan saat ini akan aku berusaha seiklas mungkin berusaha untuk menerima semua ini karna aku menyadari kesalahan ku di masa lalu. Apapun yang akan terjadi nanti aku akan berusaha tegar dengan semua ini, karna aku anggap ini adalah hukuman yang harus aku jalani, sungguh aku tak menyangka semua ini yang akan terjadi dalam kehidupanku.
Tak akan ku pungkiri hati ini kepadamu, meski esok aku harus menyerah kepada takdir yang haris ku jalani “takdir tak berpihak kepadaku”. Aku akan mendoakanmu bahagia disana walau apapun yang terjadi, bahagialah dirimu dan selalulah tersenyum aku disini jua akan tersenyum demi kelangsungan masa depanku.
Kelak walaupun kita tidaklah akan bersatu namun semua ini tak akan kulupakan seumur hidupku mungkin dirimu akan selalu hidup dalam hati ini, namun aku tidak ingin melihat dirimu lagi, cukuplah sudah samapai akhir takdir ini tak akan mempersatukan kita kelak. Maafkanlah aku…..!
Mungkin ini yang terbaik untuk semua.
Bagiku semua ini hanyalah akan terjadi satu kali apapun itu bentuknya, karna aku menyayangi apa yang akan menjadi titipanku dihari esok dan aku akan selalu mempertahankan kebahagiaan  titipanmu yaallah.
Dalam diri ini tiadalah binci untukmu, aku akan selalu menyanyangimu meski kelak aku harus kehilanganmu dengan garis tangan yang telah tertulis dalam tangan masing-masing. Aku akan selalu berusaha belajar iklas dengan semua ini, tuntunlah hambamu ini yaallah.
Maafkanlah aku yaallah meski saat ini aku selalu memikirkannya yang semestinya tak pantas aku fikirkan dan aku selalu mengabaikanmu. Maafkan aku
Sungguh aku ingin keluar dari semua masalah ini, namun apa yang harus aku lakukan dengan semua ini? Di mana jalan keluar masalah ini? Aku hanya bisa berdoa dan berusaha untuk keluar dari masalah ini dan tidak memikirkan dia dan tidak ingin menyakiti siapapun dalah hidup ini, tuntun hambamu ini yaallah.
Aku berusaha keluar dari maslah ini dan mengikuti suati titik cahaya yang aku lihat namun ada satu sosok yang tak bisa hilang dari belakangku yang selalu mengikutiku dan selalu membuat aku ingin menorek kebelakang, melihatnya lagi dan ingin selalu bersamanya.
Mencintai seseorang itu sungguh menyiksa hati apalagi semua itu harus kita pungkiri, dimana jalan ini yaallah? Aku sungguh mencintainya dan menyayanginya, mengapa masalah ini terlalu berlapis-lapis sehingga sulit untuk aku lalui. Sampai kapan aku harus seperti ini? Jiklau memang dia bukanlah jodohku yaallah jauhkanlah dia dariku dan biarkanlah dia pergi dari hatiku dan janganlah samapai aku memikirkan dirinya yang bukan milikku.
“Saat ini aku merindunya”
Sesungguhnya, jalan ini kita yang menentukan. Kebahagiaan itu kitalah yang menentuka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar